spirit kehadiran Muhammadiyah di republic ini memang digerakkan oleh
sebuah tujuan besar dan cita-cita yang luhur yaitu bagaimana masyarakat
indonesia menghadirkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. dengan
tekad yang besar untuk mewujudkan tujuan tersebut diawali dengan
“gugatan”. Muhammadiyah menggugat realitas keagamaan waktu itu,
menggugat realitas kebudayaan yang impoten dan mengugat realitas sosial
yang timpang. Saat Muhammadiyah menawarkan konsepnya mengenai hakekat
hidup manusia, dia melakukan gugatan terhadap praktek-praktek hidup lain
disekitarnya, pola keyakinan dan konsep masyarakat yang sangat jauh
dari kehidupan berilmu. Di sinilah titik persimpangan mengenai karakter
gerakan Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah merupakan gerakan puritan
dogmatik ataukah gerakan yang mendorong "IJTIHAD" di tengah-tengah umat?
Tapi kalau kita membaca beberapa catatan sejarah mengenai
manuver-manuver yang dilakukan Ahmad Dahlan beserta para muridnya, kita
bisa melihat citra yang santun, bahkan gugatan yang dilakukan terhadap
praktik keagamaan pada saat itu bukanlah tanpa disertai dengan dialog
yang mencerdaskan. Gugatan yang mendahulukan dialog mencerdaskan inilah
yang menurut hemat saya merupakan karakter kritisisme dalam gerakan
Muhammadiyah (rohnya gerakan). Tetapi kalau kita melihat pola pikir
kader hari ini terkhusus di IMM Bone roh gerakan tersebut ternyata sudah
bukan lagi menjadi spirit sebagai bukti salah seorang PIMPINAN CABANG
priode ini pernah mengatakan didepan saya dan didepan kader-kadernya
bahwa '' buat apa kita memiliki ilmu yang banyak kalau kita tidak mampu
mengamalkan nya" ini adalah doktrin yang keliru yang dilakukan oleh
seorang pimpinan IMM jika kita melihat spirit gerakan muhammadiyah
BAHAN DISKUSI DALAM TULISAN INI SEBAGAI UPAYA KITA SEBAGAI KADER MENGHIDUPKAN KARAKTER GERAKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI BERIKUT:
1. bagaimana wajah kritisisme dalam diri Muhammadiyah,
2. apa prinsip-prinsip KARAKTER GERAKAN MUHAMMADIYAH
TUJUAN mengajak kader untuk mencoba merumuskan prinsip-prinsip
kritisisme dalam Muhammadiyah, terkhusus dalam ideologi Muhammadiyah
yaitu Islam Berkemajuan.
tentu kita ingat bahwa KH. Ahmad
Dahlan adalah salah satu ulama Islam yang berusaha mendekatkan antara
rasionalitas dan pengamalan serta pengalaman keberagamaan. Dengan kata
lain Sang Pencerah tersebut berusaha menjadikan ilmu pengetahuan sebagai
teman akrab bagi agama
dan seterusnya... mari diskusi
catatan KAKI
========
Menurut bahasa, ijtihad berarti (bahasa Arab اجتهاد) Al-jahd atau
al-juhd yang berarti la-masyaqat (kesulitan dan kesusahan) dan
akth-thaqat (kesanggupan dan kemampuan). Dalam al-quran disebutkan:
“..walladzi lam yajidu illa juhdahum..” (at-taubah:79)
artinya: “… Dan (mencela) orang yang tidak memperoleh (sesuatu untuk disedekahkan) selain kesanggupan”(at-taubah:79)
Kata al-jahd beserta serluruh turunan katanya menunjukkan pekerjaan
yang dilakukan lebih dari biasa dan sulit untuk dilaksanakan atau
disenangi.
by usman al-khair
No comments:
Post a Comment