Tuesday, December 17, 2013

Muhammadiyah sebagai gerakan islam berkemajuan sebagai spirit gerakan IMM

 
        spirit kehadiran Muhammadiyah di republic ini memang digerakkan oleh sebuah tujuan besar dan cita-cita yang luhur yaitu bagaimana masyarakat indonesia menghadirkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. dengan tekad yang besar untuk mewujudkan tujuan tersebut diawali dengan “gugatan”. Muhammadiyah menggugat realitas keagamaan waktu itu, menggugat realitas kebudayaan yang impoten dan mengugat realitas sosial yang timpang. Saat Muhammadiyah menawarkan konsepnya mengenai hakekat hidup manusia, dia melakukan gugatan terhadap praktek-praktek hidup lain disekitarnya, pola keyakinan dan konsep masyarakat yang sangat jauh dari kehidupan berilmu. Di sinilah titik persimpangan mengenai karakter gerakan Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah merupakan gerakan puritan dogmatik ataukah gerakan yang mendorong "IJTIHAD" di tengah-tengah umat?
        Tapi kalau kita membaca beberapa catatan sejarah mengenai manuver-manuver yang dilakukan Ahmad Dahlan beserta para muridnya, kita bisa melihat citra yang santun, bahkan gugatan yang dilakukan terhadap praktik keagamaan pada saat itu bukanlah tanpa disertai dengan dialog yang mencerdaskan. Gugatan yang mendahulukan dialog mencerdaskan inilah yang menurut hemat saya merupakan karakter kritisisme dalam gerakan Muhammadiyah (rohnya gerakan). Tetapi kalau kita melihat pola pikir kader hari ini terkhusus di IMM Bone roh gerakan tersebut ternyata sudah bukan lagi menjadi spirit sebagai bukti salah seorang PIMPINAN CABANG priode ini pernah mengatakan didepan saya dan didepan kader-kadernya bahwa '' buat apa kita memiliki ilmu yang banyak kalau kita tidak mampu mengamalkan nya" ini adalah doktrin yang keliru yang dilakukan oleh seorang pimpinan IMM jika kita melihat spirit gerakan muhammadiyah

BAHAN DISKUSI DALAM TULISAN INI SEBAGAI UPAYA KITA SEBAGAI KADER MENGHIDUPKAN KARAKTER GERAKAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI BERIKUT:

1. bagaimana wajah kritisisme dalam diri Muhammadiyah,
2. apa prinsip-prinsip KARAKTER GERAKAN MUHAMMADIYAH
TUJUAN mengajak kader untuk mencoba merumuskan prinsip-prinsip kritisisme dalam Muhammadiyah, terkhusus dalam ideologi Muhammadiyah yaitu Islam Berkemajuan.

tentu kita ingat bahwa KH. Ahmad Dahlan adalah salah satu ulama Islam yang berusaha mendekatkan antara rasionalitas dan pengamalan serta pengalaman keberagamaan. Dengan kata lain Sang Pencerah tersebut berusaha menjadikan ilmu pengetahuan sebagai teman akrab bagi agama

dan seterusnya... mari diskusi

catatan KAKI
========
Menurut bahasa, ijtihad berarti (bahasa Arab اجتهاد) Al-jahd atau al-juhd yang berarti la-masyaqat (kesulitan dan kesusahan) dan akth-thaqat (kesanggupan dan kemampuan). Dalam al-quran disebutkan:
“..walladzi lam yajidu illa juhdahum..” (at-taubah:79)
artinya: “… Dan (mencela) orang yang tidak memperoleh (sesuatu untuk disedekahkan) selain kesanggupan”(at-taubah:79)
Kata al-jahd beserta serluruh turunan katanya menunjukkan pekerjaan yang dilakukan lebih dari biasa dan sulit untuk dilaksanakan atau disenangi.
 
by usman al-khair
 

No comments:

Post a Comment