Sunday, November 8, 2020

Pappaseng — Deceng Na Jak (Baik dan Buruk)

 

“Rekkuwa engka kedo rinawa-nawammu tangngai addimunrinna, rekkawa naddimunri jak napoancajiwi Dewata Seuwwae deceng narekko kedo maja ammatu matuangngi apa temmapuji Dewata Seuwwa-e rija-e”.

Bila ada keinginan dalam hatimu, pandanglah akibatnya jika menimbulkan keburukan, semoga Allah mengubah menjadi sebuah kebaikan, sebaiknya jika terbelit sesuatu prasangka buruk, perlambatlah waktunya karena Allah yang Maha Tunggal tidak menyukai keburukan.

Baik dan buruk adalah nilai sebuah perbuatan yang menjadi ukuran dari hasil perbuatan kita, atau sebuah pedoman perbuatan yang bisa dilakukan ataupun tidak bisa dilakukan. 

Nilai tersebut dilembagakan dalam kearifan orang-orang tua terdahulu yang dilestarikan dalam bentuk paseng. 

Seperti yang kita tahu bahwa paseng dapat digolongkan sebagai karya sastra seperti halnya pantun, peribahasa dan elong. 

Paseng bertujuan mengajarkan tentang hal-hal baik dan buruk kepada generasi muda khususnya dalam masyarakat Bugis, deceng na jak merupakan pesan berbentuk lisan yang biasanya diucapkan kepada anak-anak agar mereka berbuat baik.

Terdapat beberapa hal yang menjadi karakter deceng, sebagai bentuk uraian dari dari petuah ini, seperti:

✓deceng kiniwwa(baik angan-angan/ hati); 

✓madeceng tuona(baik kehidupannya); 

✓madeceng linona(orang sukses di dunia); 

✓madeceng akherakna(agamawan); 

✓madeceng gauk(orang yang sopan, berbudi pekerti, baik tingkah laku); 

✓madeceng urukna(keturunan baik-baik); serta 

✓madeceng ampe(baik hati).

Kata deceng artinya baik dan majak artinya jelek atau buruk yang dipresentasikan dalam paseng Tomatoa berikut:

•Bila ada keinginan dalam hatimu, pandanglah akibatnya jika menimbulkan keburukan, semoga Allahmengubah menjadi sebuah kebaikan, sebaiknya jika terbelit sesuatu prasangka buruk, perlambatlah waktunya karena Allah yang Maha Tunggal tidak menyukai keburukan

Pappaseng tersebut menggunakan kata 'jak' dan 'deceng'. Pesan yang mengingatkan orang agar berhati-hati dalam mengambil keputusan. 

Suatu keputusan hendaknya dipertimbangkan atas baik dan buruknya berdasarkan oleh hati, jika sesuai dengan anjuran Allah SWT, maka perbuatan itu dapat dilakukan namun jika tidak sesuai maka perbuatan itu tidak boleh dilakukan. Karena implementasi dari ketakwaan kita kepada Tuhan, yakni melaksankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

#FastabiqulKhaerat

#PetuahBugis
#BidangTablighdanKajianKeislaman
#PCIMMBone


IMMawati Nurul Ashiqin binti Larawi
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
PC IMM Bone


No comments:

Post a Comment