Wednesday, June 16, 2021

Menolak Stigma Negatif, Kajian Pengantar Ilmu Politik Salah Satu Solusinya

 

Kajian “Pengantar Ilmu Politik” oleh
Kakanda IMMawan Andi Saiful Marfian

Dalam kesehariannya manusia tidak pernah lepas dari yang namannya politik. Suka atau tidak, manusia pasti terlibat dalam sebuah sistem perpolitikan. Baik itu dalam skala yang kecil seperti di lingkungan sekitarnya atau di lingkup rumah tangga maupun skala yang lebih besar seperti perpolitikan negara ataupun perpolitikan secara global. Dikarenakan begitu intensnya interaksi antar manusia dengan dunia politik, maka sudah seharusnya memiliki pemahaman mengenai apa sebenarnya politik.

Terutama bagi kaum intelektual khususnya mahasiswa ataupun pemuda, harus memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai politik, karena sejatinya mahasiswa adalah lokomotif peradaban. Ke arah mana peradaban ini menuju, tentunya itu berada ditangan para penerus generasi.

Untuk menggerakkan sebuah peradaban tentunya tidak lepas dari yang namanya percaturan politik, karena kebijakan-kebijakan dalam suatu negara itu diatur dalam dunia perpolitikan. Maka itulah pentingnya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sebenarnya politik itu bekerja.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kata “Politik” masih banyak diselimuti stigma-stigma oleh masyarakat awam, bahkan di lingkungan kaum intelektual pun masih ada yang alergi dengan hal itu. Alasan pada umumnya karena mereka melihat bagaimana praktik politik yang ada saat ini dilakukan oleh para politisi yang terkesan sangat tidak bijak. Mereka menilai bahwa orang yang terlibat didalam politik adalah orang yang hanya bisa menebar janji-janji manis, hanya datang ketika musim-musim pencoblosan, ada juga yang beranggapan bahwa orang yang terlibat di politik itu tidak jauh dari yang namanya korupsi, berkoar tentang kepentingan rakyat hanya ketika mereka butuh dukungan untuk menduduki sebuah jabatan dan setelah berhasil yang mereka pikirkan hanya kepentingan pribadinya, dan masih banyak stigma yang lain lagi yang melingkupi kata “politik” sehingga sebagian masyarakat merasa bahwa itu hal yang kotor.

Kenapa stigma-stigma itu bisa muncul dalam penilaian masyarakat? Salah satu alasannya yaitu karena kurangnya pemahaman tentang Ilmu Politik. Politik dinilai bukan berdasarkan teori-teorinya melainkan berdasar pada praktisi atau orang-orang yang melakukan kegiatan Politik.

Adapun yang harus dipahami yaitu apa sebenarnya politik itu dan apa saja pembahasannya. 

Ada beberapa pandangan mengenai politik, yakni;

1. Bahwa politik adalah sesuatu hal yang kita bicarakan dan diskusikan untuk mencapai kebaikan bersama. Artinya pembicaraan-pembicaraan dalam politik ditujukan untuk kepentingan masyarakat atau warga negara secara umum. Baik itu pada hal pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan yang diambil agar terwujud tatanan masyarakat yang sebaik-baiknya.

2. Bahwa politik itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan negara dan pemerintahan. Contohnya berbicara tentang anggaran atau political budgeting, berbicara tentang kebijakan publik atau public policy, berbicara tentang hukum atau political law, dan lain-lain.

3. Bahwa politik adalah kegiatan yang diarahkan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Kita yakini bersama bahwa ide gagasan yang dimiliki seseorang untuk kepentingan orang banyak hanya bisa direalisasikan ketika orang itu punya wadah yang disebut kekuasaan, dan itu merupakan hal yang baik. Untuk menjaga hal tersebut tetap terorganisir maka perlu jalan politik sehingga kekuasaan itu tetap bisa dipertahankan. Contohnya dalam pesta demokrasi.

4. Bahwa politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Politik digunakan untuk mendiskusikan ataupun merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang bisa menjadi solusi atas setiap permasalahan yang ada dimasyarakat.

5. Bahwa politik sebagai konsep dalam rangka mencari atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting. Misalnya SDM, SDA, modal, dll. Hal itu dianggap penting karena untuk menggerakkan suatu negara kearah yang lebih maju maka potensi-potensi tersebut dibutuhkan. Melalui jalan politik hal itu bisa diusahakan

Selanjutnya ada beberapa pandangan politik pada zaman Yunani Kuno, yaitu;

1. Sokrates berpandangan bahwa politik adalah ilmu yang membahas masalah public good atau kebaikan bersama. 

2. Plato, ilmu politik adalah ilmu yang membahas tentang siapa yang memerintah dan seperti apa kedudukannya didalam lingkup kekuasaan yang dia pegang.

3. Aristoteles, politik adalah ilmu yang membahas tentang asal dan tujuan terbentuknya negara

Sebagai kesimpulan, bahwa dunia politik sejatinya dapat menjadi wadah untuk mewujudkan amanah konstitusi yang terdapat di sial ke-5 Pancasila yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. 

Keadilan untuk seluruh rakyat menggambarkan tujuan utama politik itu yakni demi mewujudkan kebaikan bersama. Jika dalam politik tidak didapati cita-cita untuk mewujudkan kebaikan bersama atau “public good” seperti yang dikatakan Socrates, tapi malah yang muncul adalah hal yang bertentangan dengan itu maka yang menjadi titik soal adalah terletak pada oknum yang berpolitik, bukan ilmu politiknya.

Politik membahas pemerintahan, membahas tentang negara, perumusan kebijakan, dan sebagai alat untuk menyampaikan ide gagasan untuk kebaikan bersama.

Maka dengan memahami ilmu tentang politik kita bisa lebih paham bagaimana praksis yang selama ini kita lihat, pakah sudah sesuai dengan politik yang dianggap ataukah sangat jauh melenceng dari yang seharusnya. Dan semoga penilaian kita tentang politik bukan nerasal dari stigmatisasi dari masyarakat namun melainkan berasal dari pemahaman yang benar.

Fastabiqul Khairat


IMMawan Ananda Rezky Musliansyah
KABID Himah, Politik, dan Kebijakan Publik
PC IMM Bone Periode 2021-2022

No comments:

Post a Comment