LP IMM BONE
Blog PC IMM Bone
Tuesday, August 3, 2021
Wednesday, June 16, 2021
Menolak Stigma Negatif, Kajian Pengantar Ilmu Politik Salah Satu Solusinya
Kajian “Pengantar Ilmu Politik” oleh Kakanda IMMawan Andi Saiful Marfian |
Dalam kesehariannya manusia tidak pernah lepas dari yang namannya politik. Suka atau tidak, manusia pasti terlibat dalam sebuah sistem perpolitikan. Baik itu dalam skala yang kecil seperti di lingkungan sekitarnya atau di lingkup rumah tangga maupun skala yang lebih besar seperti perpolitikan negara ataupun perpolitikan secara global. Dikarenakan begitu intensnya interaksi antar manusia dengan dunia politik, maka sudah seharusnya memiliki pemahaman mengenai apa sebenarnya politik.
Saturday, June 5, 2021
Nahkoda Baru Periode 2021-2022 Pikom IMM Jurusan Bahasa, MIPA, dan Sosial UNIM Bone
Friday, June 4, 2021
Pikom IMM Arpal Kab. Bone Silaturahim dengan Kader IMM Bone dalam Kajian Keislaman yang Diadakan
Kajian Keislaman dengan tema "Menghiasi Diri dengan Akhlakul Karimah" oleh Irmawati (Kabid Organisasi PC IMM Bone) |
Pimpinan komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Arung Palakka Kab. Bone mengadakan majelis ilmu yang dimanfaatkan sebagai ajang silaturahim kader IMM se-kabupaten Bone bertempat di Masjid Miftahussa'adah (3/6/21).
Sudah menjadi rutinitas kader IMM di bone melaksanakan Al-Kahfi bersama pada malam jum'at di masing-masing komisariat. Pikom IMM Arung Palakka memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan majelis ilmu dengan tema "Menghiasi Diri dengan Akhlakul Karimah" yang dibawakan oleh Irmawati (Kabid Organisasi PC IMM Bone) sekaligus menjadi ajang silaturahim dengan kader IMM dari komisariat lain.
Al-Kahfi Time |
Misdah, selaku kader dari Pikom tersebut mengungkapkan bahwa kami sebagai kader tentunya sangat berharap pembinaan dari kakanda PC IMM Bone untuk lebih diintenskan dalam mengarahkan gerakan Pikom kami apalagi Pikom IMM Arung Palakka adalah komisariat non PTM yang masih awal memulai pertumbuhan.
"Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini senantiasa terjaga, karena dengan kegiatan seperti ini, kita tdk hanya mendapatkan sebuah ilmu tetapi yang tatkala pentingnya adalah silaturahmi selalu senantiasa terjaga.", harapnya.
Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Bone, Asrina berharap bahwa semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi kegiatan rutinitas di Pikom IMM Arung Palakka agar selalu terjalin silaturahim antar kader IMM.
"Juga kami berharap Pikom IMM Arung Palakka dapat tumbuh subur dan menjadi komisariat besar meskipun di wilayah Non PTM", tambahnya.
Thursday, April 22, 2021
Refleksi Hari Kartini
Tepat di hari ini 142 tahun lalu, 21 April 1879, Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah. Hari lahirnya, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini setiap tahunnya.
Selamat ulang tahun, Ibu Kartini!
Hari Kartini adalah hari yang bagi kaum wanita diperbolehkan untuk memperoleh pendidikan dan mampu mengutarakan pemikirannya. Kartini lahir pada masa ketika wanita harus hidup dalam pingitan sebelum dipinang dan tidak diperbolehkan menyuarakan inspirasinya seperti layaknya laki-laki. Di zamannya saat itu, perempuan tidak dapat memperoleh pendidikan seperti yang kita rasakan saat ini. Dengan melihat kenyataan yang begitu pahit mengenai pendidikan wanita, Kartini tidak hanya tinggal diam. Keprihatinan Kartini ini membuatnya berkeinginan kuat untuk mendobrak semua batasan patriarkal yang mengungkungnya.
Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan dan sebagai pelopor kemajuan pendidikan di Indonesia. Meskipun mengalami banyak rintangan saat memperjuangkan kesetaraan untuk perempuan, Kartini dapat membuktikan bahwa peran perempuan sangat besar.
Perjuangan Kartini merupakan sebuah perjuangan dengan memberikan semangat dan pemikiran bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini terutama bagi kaum perempuan untuk bisa maju seperti laki-laki dalam segala bidang yang khususnya dalam mengejar pendidikan dan ilmu pengetahuan agar terhindar dari kebodohan dan keterbelakangan pengetahuan.
Semangat yang disuntikkan Kartini ini menjadi sangat penting mengingat banyaknya penghalang bagi perempuan untuk merealisasikan potensinya dalam mencapai sesuatu atau menjadi pempimpin di bidang yang ia mampu. Meski secara potensi, perempuan tidak kalah dari laki-laki.
Tanggal 21 April, menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk berani bangkit mencapai kedudukan yang setara. Namun pada peringatan hari Kartini saat ini, melihat kondisi sekarang adanya wabah penyakit yaitu Covid 19 bukan berarti kita hanya diam dalam kondisi tersebut. Tidak mengurangi semangat kita untuk melanjutkan perjuangan R.A. Kartini. Kondisi saat ini memberikan tantangan bagi kita semua dalam mencari ilmu. Namun sosok Kartini mengajarkan keterbatasan bukan menjadi penghalang. Maka dari itu, ayo kita lanjutkan perjuangan dan cita-cita Kartini.
Di era milenial ini mari kita tinjau kembali usaha yang sudah beliau lakukan kepada perempuan Indonesia. Apakah usaha yang dahulu masih berbekas? Atau sudah kembali kepada masa mula sebelum adanya emansipasi wanita? Peringatan hari kartini yang sesungguhnya adalah diharapkan dapat membuat wanita-wanita di Indonesia dapat mencontoh teladan dari kartini dengan melakukan gerakan-gerakan keperempuanan, gerakan-gerakan sosial dan gerakan-gerakan kesetaraan lainnya.
Hari Kartini pada zaman digital ini bukan hanya melulu tentang menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Bukan sekedar berdandan memakai kebaya seperti Ibu Kartini. Bukan sekedar menunjukan diri sebagai bagian dari Kartini. Bukan hanya itu, Hari Kartini adalah semangat para perempuan untuk terus maju tanpa merisaukan gender.
Kartini Milenial adalah Perempuan-perempuan progresif, adaptif dan kreatif yang mampu menebarkan aura positif bagi orang-orang di sekitarnya dan mampu menumbuhkan kiprah perempuan yang bisa ikut berpartisipasi dalam segala bidang.
IMMawati Haerun Nisa
Sekretaris Bidang IMMawati
PC IMM Bone Periode 2020-2021
Saturday, March 13, 2021
JEJAK AWAL KIPRAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DI KAB. BONE
Sejarah awal terbentuknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Bone adalah pada periode 1981-1984 DPD IMM SULSELRA (Sulawesi Selatan - Tenggara), pada kepemimpinan DPD periode tersebut mereka melakukan kunjungan sebanyak dua kali ke Kab. Bone dalam rangka pembentukan IMM di Kab. Bone.
Kunjungan pertama yaitu pada tanggal 28 Juni 1983 dengan mengutus M. Arfah Bas'ha (Ketua Umum DPD IMM) dan Ahmad Sjukri (Departemen Kemahasiswaan DPD IMM). Pada kunjungan tersebut tidak seorangpun yang berkepentingan sempat ditemui baik PMD (Pimpinan Muhammadiyah Daerah) maupun unsur civitas akademika STKIP Muhammadiyah Bone.
Kunjungan kedua pada tanggal 25 maret 1984 dengan mengutus M. Arfah Bas'ha dan M. Nurdin Mas (Sekretaris Umum DPD IMM). Pada kesempatan itu diperoleh informasi dari dekan STKIP Muhammadiyah Bone bahwa di STKIP Muhammadiyah Bone sulit untuk dibentuk IMM, karena mahasiswanya 90% lebih pegawai negeri (Korpri), sedang kondisi Bone berbeda dengan daerah-daerah lain.
Namun dengan konsultasi penuh ukhuwah serta bantuan PMD Majlis PPK dan Drs. Zainuddin Sialla' (Sekretaris PMW, dosen STKIPM Bone) akhirnya diperoleh kesepakatan untuk memberikan kesempatan kepada DPD memberikan ceramah didepan Mahasiswa tentang ke-IMM-an. Pada acara tersebut turut memberikan sambutan Dekan STKIP, PMD Bone juga selaku Majlis PPK dan Drs. Zainuddin Sialla atas nama PMW (Pimpinan Muhammadiyah Wilayah), yang sepakat bahwa IMM sudah saatnya terbentuk di Kab. Bone, bahkan Dekan STKIP langsung menunjuk Badaruddin (Ketua Senat) sebagai formatur tunggal untuk menyusun pengurus IMM cabang Bone.
Inilah titik terang dan cikal bakal terbentuknya IMM Cabang Bone. Setelah mendapatkan amanat dari DPD IMM SULSELRA, Badaruddin sebagai formatur tunggal kemudian melaksanakan tugas tersebut dengan melengkapi struktural pimpinan yang akan menjadi partner kerjanya mengembangkan IMM di Kabupaten Bone.
Ketua I : A. M. Sulam MP
Ketua II : Baharuddin MK
Ketua III : Sirajuddin
Sekretaris Umum : Amir Daus
Sekretaris I : M. Alwi S
Sekretaris II : M. Rusdi AP
Bendahara : Bausatria
Inilah langkah dan perjuangan awal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kabupaten Bone, setiap masa terdapat berbagai dinamika organisasi yang ditemui hingga hari ini. IMM terus eksis melebarkan sayap dakwah Islam Muhammadiyah dan dapat diterima dengan baik di masyarakat dengan sejumlah kader-kadernya yang tersebar dari daerah-daerah terkhusus di Kabupaten Bone ini.
Itu hanya secuil sejarah bagaimana Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah awal mulanya bisa eksis di kabupaten Bone.
Melihat sejauh ini, tinggal menghitung hari umur IMM di Kab. Bone mencapai 36 tahun, tentunya sejarah ini tidaklah seberapa jika dibanding sejarah sebenarnya, namun penulis berharap setidaknya tulisan ini dapat menjadi acuan awal sebagai informasi untuk menelisik lebih lagi sejarah IMM di Kab. Bone.
Dengan berbagai kendala, kurangnya informasi tertulis terkait sejarah tersebut membuat penulis cukup kesulitan untuk bisa mendapatkan informasi yang lebih mendetail. Dari beberapa diskusi dengan para kakanda hanya sumber dari LPJ DPD IMM SULSELRA Periode 1981-1984 tersebut yang dapat memberikan keterangan yang jelas.
Terdapat beberapa dokumen arsip yang menjadi pegangan oleh kakanda Badaruddin yang saat itu menjadi Ketum pertama, dan sudah diserahkan di kepemimpinan IMM beberapa periode lalu namun dokumen tersebut sejauh ini belum diketahui berada ditangan siapa.
Dan juga untuk mendapat sumber dari para kakanda generasi awal cukup sulit karena sebagian besar sudah tidak berdomisili di daerah Bone.
Penulis berharap, semoga sejarah yang singkat ini bisa menjadi literatur awal mengetahui sejarah awal mula IMM di Bone. Tentunya sejarah ini tidak hanya sampai pada tulisan ini, semoga kedepannya akan ada generasi yang senantiasa melanjutkan untuk melacak jejak sejarah ini.
JAS MERAH
(Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah)
Selamat Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke-57, semoga senantiasa hidup dan eksis dimanapun berada. Senantiasa melebarkan sayap dakwahnya dan menjadi tonggak peradaban yang terkenang oleh sejarah. Fastabiqul Khaerat. IMM Jaya, Abadi Perjuangan Kami.
Penulis:
Akbar (Ketua Umum PC IMM Bone Periode 2020-2021)
Tuesday, December 1, 2020
Buku adalah Sahabat — Bidang RPK PC IMM Bone
Suatu kebahagiaan ketika manusia bisa berteman baik dengan buku. Melalui buku, kita bisa mengkaji sesuatu dalam deretan huruf-huruf yang mengantarkan kita pada ilmu pengetahuan. Melalui buku pula, kita bisa mengembangkan kekuatan otak dengan hikmah yang ada di dalamnya.
Al-Jahizh menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar Anda bisa mengusir kesedihan. Katanya, "buku adalah teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak membuatmu bosan. Dia adalah tetangga yang tidak menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang Anda miliki. Dia tak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, tidak akan menipumu dengan kemunafikan, dan tidak akan membuat kebohongan."
Buku merupakan teman yang paling setia.
Teman yang jika kita pandang lama, banyak memberi manfaat, dia juga bisa menajamkan kemampuan intelektual, bukan hanya itu, memperbanyak membaca buku akan menghilangkan kekeluan di lidah kita dan memperindah ujung jemari ketika menulis. M
Karena di dalam buku terdapat berbagai macam kosakata yang mungkin terdengar asing di telinga kita. Melalui kosakata yang kita dapatkan, kita mengadopsinya dalam berbicara maupun dalam hal menulis.
Buku adalah teman yang akan selalu ada untuk kita, di siang hari ketika jenuh, dia hadir bersama kita, bahkan di malam hari, dan bahkan di setiap waktu kapan pun kita membutuhkannya. Meskipun kita mencoba meninggalkannya, dia akan selalu taat berada di sekitar kita. Dalam kondisi sendiri pun, dia akan menjadi hal yang paling bermanfaat dan paling bisa diandalkan.
Selain itu, dia akan mengurangi peluang untuk kita melakukan dosa. Kenapa? Karena kita sibuk bercengkrama dengan dia. Mendengar kisah-kisah dari dirinya, sehingga kita melupakan hal-hal yang berbau duniawi yang bisa menjerumuskan kita pada kubangan dosa.
Dengan membaca buku, sahabat kita, akan membentuk kepribadian kita. Sama seperti ketika kita berteman dengan manusia. Jika orang yang kita ajak berteman adalah mereka yang senantiasa mengajak kita kepada keburukan, maka walhasil kita pun akan menjadi seperti itu. Begitupun sebaliknya. Namun, perlu kita catat bahwa buku tidak akan menyesatkan kawannya, tapi kitalah yang salah menafsirkan kata-kata yang dia keluarkan, sehingga sifat arogansi dan lain semacamnya muncul seketika.
—Selamat Berkawan dengan Buku, Salam Literasi.
#FastabiqulKhaerat
#QuoteOfTheDay
#BidangRisetdanPengembanganKeilmuan
#PCIMMBone
Sunday, November 29, 2020
⚔️ THE KING OF ZULKARNAIN ⚔️
🍁Tak banyak nama pemimpin alim dan bijak yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Salah satunya dialah Zulqarnain. Seorang pemimpin shalih yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an.
🍁Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang membuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh bangsa Tartar dan Mongol. Mereka keturunan Yafits anak Nabi Nuh as. Mereka melakukan seperti pembunuhan dan perampasan ketika keluar ke tengah-tengah manusia yang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mampu membangun sendiri dinding tersebut dan mereka mengetahui kemampuan Zulkarnain.
🍁Oleh karena itu, mereka siap memberikan upah kepada Zulkarnain dan menyebutkan alasannya, yaitu karena Ya’juj dan Ma’juj melakukan kerusakan di bumi. Akan tetapi, Zulkarnain adalah raja yang mukmin lagi saleh, beliau tidak tamak kepada dunia dan tidak tinggal diam membiarkan keadaan rakyatnya, bahkan tujuan beliau adalah memperbaikinya, oleh karenanya beliau mau memenuhi permintaan mereka karena ada maslahatnya, tidak meminta upah dan bersyukur kepada Allah Tuhannya yang telah memberikan kemampuan kepadanya, beliau berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku."
🍁Allah berfirman bahwa Zulkarnain dipekerjakan oleh sekelompok orang untuk membantu mereka melawan beberapa suku perusak yang disebut Ya'juj dan Ma'juj.
Al-Quran bahkan memberikan beberapa rincian yang sangat spesifik tentang pembangunan tembok tersebut dalam QS. Al Kahfi : 96.
🍁Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj adalah keburukan yang dekat yang telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW.
Dari Zaenab binti Jahsy bahwa Nabi datang kepadanya dengan tergopoh-gopoh. Beliau bersabda, “La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat, pada hari ini benteng Ya’juj Ma’juj dibuka seperti ini." Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya. (Al-Bukhari no. 1341)
#FastabiqulKhaerat
#AyatOfTheDay
#BidangTablighdanKajianKeislaman
#PCIMMBone
Sunday, November 8, 2020
Pappaseng — Deceng Na Jak (Baik dan Buruk)
“Rekkuwa engka kedo rinawa-nawammu tangngai addimunrinna, rekkawa naddimunri jak napoancajiwi Dewata Seuwwae deceng narekko kedo maja ammatu matuangngi apa temmapuji Dewata Seuwwa-e rija-e”.
Bila ada keinginan dalam hatimu, pandanglah akibatnya jika menimbulkan keburukan, semoga Allah mengubah menjadi sebuah kebaikan, sebaiknya jika terbelit sesuatu prasangka buruk, perlambatlah waktunya karena Allah yang Maha Tunggal tidak menyukai keburukan.
Tuesday, November 3, 2020
Mempermudahlah, Jangan Mempersulit
—Hadist Of The Day—
Manusia adalah makhluk sosial, kita hidup dalam suatu lingkungan tertentu, entah keluarga, sekolah, kampus, organisasi, bahkan masyarakat. Dimana jenis manusia berbeda-beda, sama halnya tidak ada sidik jari yang sama begitu pun dengan kepribadian manusia, memiliki ciri khasnya masing-masing.
Apa yang menurut kita seharusnya dilakukan, tapi dalam kondisi tertentu tidak sama seperti orang lain. Kondisi subyektif menilai segala situasi hanya berdasarkan mata kita sekata tak jarang menjadi miskomunikasi yang biasa terjadi.
Hal yang mungkin mudah bagi diri kita, tapi bisa saja menurut orang lain adalah sulit. Dilain waktu kita sadari, tapi boleh jadi lebih banyak hal yang kita tidak sadari.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang sering mempersulit orang lain, bahkan sering mengganggu ketenangannya. Namun bagaimana jika iya?
Maka terdapat beberapa tanda-tanda kamu termasuk orang yang menyusahkan orang lain:
1. Melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.
Setiap kita pasti memiliki tanggung jawab masing-masing, namun tak dipungkiri bahwa mungkin tanggung jawab itu merasa berat untuk kita tunaikan. Namun bukannya mencari solusi terbaik, kita dengan mudahnya langsung melemparkan tanggung jawab itu kepada orang lain.
Cobalah untuk senantiasa berpikir jernih, dan mencari solusi atas masalah yang ada. Ketika hanya melemparkan kepada orang lain, jangan-jangan orang bahkan lebih kesusahan dibandingkan dengan kita sendiri. Ataukah mencoba berdiskusi untuk lebih memahamkan terhadap tanggung jawab yang diemban, akan selalu ada orang-orang baik yang akan kita temukan, dan jika belum menemukan, mungkin kita adalah orang baik itu buat yang lain.
2. Pembagian amanah yang timpang.
Mari mencoba intropeksi bersama, apakah selama ini ketika memberikan amanah, sudah merasa adil? Atau malah timpang sebelah? Dengan dalih ini dan itu sehingga terjadi diskriminasi dan kecondongan antara satu dengan yang lainnya.
Ketika kita sudah merasa adil. Coba tetap ditelisik, apakah rasa adil itu ada karena memang sudah berusaha membagi sebaik mungkin, ataukah malah hanya pembelaan dari otakmu yang tidak mau merasa disalahkan.
3. Orang lain merasa tidak nyaman berada dekat denganmu.
Salah satu sumber pengetahuan adalah perasaan. Beberapa hal memang tidak serta dinilai berdasarkan perasaan semata, namun dilain sisi dengan kepekaan perasaan maka akan terasa nyaman ketidak nyamanan ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Banyak faktor memang yang membuat ketidaknyamanan hadir, namun juga salah satunya bisa jadi karena sikap kita sendiri. Ada saja perasaan was-was orang lain terhadap diri kita.
4. Cepat atau lambat, kehidupanmu juga akan terasa sulit.
Apa yang kita dapatkan hari ini. Bisa saja karena sikap-sikap di masa lampau. Bisa saja segala kebaikan yang kita dapatkan hari ini adalah balasan dari kebaikan-kebaikan yang kita lakukan terdahulu. Begitupun dengan keburukan.
Hukum karma tidak hanya terjadi hanya sekali namun langsung azab yang besar, mungkin seperti Firaun yang mendapatkan karmanya diakhir hidupnya. Tapi tidak menutup kemungkinan karma akan dicicil sedikit demi sedikit tanpa kita sadari, bahwa ini balasan orang-orang yang pernah tidak ridho dengan sikap kita.
5. Memanfaatkan kebaikan orang lain
Apakah salah memanfaatkan kebaikan orang lain? Tentu tidak, jika masih dalam taraf yang wajar. Tapi jika berlebihan, maka akan terjadi tendensi sepihak untuk memperalat orang-orang tertentu.
Tentunya kebaikan-kebaikan dilakukan atas dasar kebaikan pula. Bukan karena alasan keterpaksaan, ataupun tidak ada pilihan lain, atau bahkan memanfaatkan orang lain dengan pikiran sudah dia saja toh pasti dia nurut.
Beberapa hal perlu untuk dipertimbangkan, amanah tidak akan salah memilih pundak, namun tidta menutup kemungkinan bahwa orang yang berkuasa mempermainkan pemberian amanah.
Amanah akan tetap dilaksanakan bagaimana pun keadaannya, entah baik atau buruk. Tapi bukankah indah, jika amanah dilaksanakan dengan penuh cinta?
Itu tadi hanya segelintir contoh beberapa sikap yang bisa jadi mengganggu ketentraman orang lain, jika ada tanda tersebut dalam diri kita, maka seharusnya lah kita untuk senantiasa berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Menjadi teladan dan mengupayakan diri sebagai uswatun hasanah.
"Kesadaran kehidupan bukan hanya persoalan keinginan tapi pembuktian"
Fastabiqul Khaerat
Sekretaris Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
Monday, November 2, 2020
Ekspansi Gerakan IMM Melalui DAD Non-PTM
Bone, IMM — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Arung Palakka IAIN Bone telah mengadakan Darul Arqam Dasar ke-VI yang bertempat di Pusat Dakwah Muhammadiyah Bone, mengangkat tema "Terintegrasinya Nilai-nilai Tri Kompetensi IMM".
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober - 2 November 2020. Diikuti oleh peserta yang berasal dari beberapa fakultas/jurusan dari IAIN Bone dan juga dari Batari Toja.
Afni selaku Ketua Umum Pikom IMM Arung Palakka mengatakan bahwa DAD ini dilaksanakan untuk memperkenalkan IMM kepada mahasiswa khususnya yg berada pada non PTM.
"Selain itu juga agar mahasiswa bisa mengetahui seperti apa Muhammadiyah itu, apakah sama seperti yang dibicarakan oleh masyarakat di luar sana atau berbanding terbalik dengan realita yg mereka temukan dilapangan," tambah mahasiswa S2 Jurusan PAI IAIN Bone ini.
Sekretaris Bidang Organisasi PC IMM Bone Ananda Rezky Murliansyah mengatakan, "pergerakan Pikom IMM Arung Palakka ini dapat dikatakan minim pergerakan dalam beberapa periode terakhir, disebabkan oleh beberapa faktor sehingga berakibat juga pada proses perkembangan komisariat yang cukup lambat."
Dia mewakili PC IMM Bone berharap semoga setelah perkaderan DAD ini dapat menjadi awal perkembangan komisariat Arung Palakka dikarenakan juga Arung Palakka ini merupakan satu-satunya komisariat yang berasal dari Non-PTM yang berada di IMM Bone.
Sunday, November 1, 2020
Pappaseng — Magetteng ri Agamae (Taat pada Agama)
Pappaseng pada umumnya hadir ditengah masyarakat Bugis bukan hanya sebagai petuah suku semata namun juga sebagai media pendidikan moral.
Pappaseng bertujuan untuk membangun kualitas pribadi masyarakat yang ideal yakni membawa manfaat kepada alam semesta.
Oleh karena itu, di dalam pappaseng akan sering ditemui ajaran-ajaran tentang karakter mulia yang dalam pandangan para peneliti dapat diserap menjadi karakter ideal untuk menjadi pribadi yang baik.
Dalam hal ini salah satunya pada sastra Bugis yang umumnya sarat dengan nilai-nilai keagamaan.
Sikap orang bugis terhadap "Yang Ilahi", yang "Adikodrati" bertumbuh dari pengalaman hidup dengan masa-masa yang penuh dengan suka cita dan hari-hari sedih yang diawali dengan suatu perasaan gaib yang menaungi insani dan segala aspek kehidupan, sehingva rasa "keilahian" yang terpendam dalam batin sukar untuk diungkapkan baik pernyataan yang berupa transenden (mempesona) maupun yang tremendum (menakutkan).
Sebab itu kurun waktu yang cukup lama sejarah kepercayaannya tidak menyebutkan Tuhan SWT.
Mereka menyebut Tuhan pencipta alam semesta itu dengan sebutan Dewata’e atau Puangng’e, juga Dewata Seuwae yang artinya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa masyarakat Bugis adalah masyarakat religius.
Seperti dalam petuah ini yang mengatakan bahwa
"Taroi telleng linoe,
Teppinra pesonaku lao ri puang e."
"Biar dunia tenggelam,Tak akan berubah keyakinanku kepada Tuhan".
Karakter masyarakat Bugis dapat terlihat dalam kutipan tersebut yang amat memegang teguh keyakinannya terhadap kepercayaannya kepada Tuhan Sang Pencipta. Tentu saja petuah tersebut mengisyaratkan keteguhan dan ketaatan dalam arti beragama.
Mereka sudah sangat meyakini akan kebenaran agamanya dan tidak mungkin lagi dapat bergeser dari keyakinannya itu meskipun apa yang terjadi.
Segala cobaan dalam hidup, baik berupa kesulitan ataupun yang lainnya tidak lain hanyalah sebuah ujian yang diberikan kepada manusia untuk menguji keimanannya.
Bagaimana menggunakan keistimewaan akal yang diberikan Tuhan untuk memaknai segala apa yang terjadi dalam hidup. Baik itu akal pikiran maupun hati. Bahwa segala sesuatu pasti memiliki hikmah dibaliknya.
Setiap apa yang terjadi tidak menjadikan iman kita lemah dan lantas menyerah terhadap kehidupan dan menyalahkan Sang Pencipta terhadap semuanya, namun dapat menjadikan kita lebih semakin mendekat kepada-Nya.
#PetuahBugis