Di
era globalisasi sekarang ini banyak di kalangan masyarakat khususnya para
remaja yang mengaku dirinya Islam. Namun, sikap dan perilakunya tidak sama
sekali berkarakter Islami. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang berani
menantang ajaran Islam itu sendiri demi popularitasnya. Semua itu karenapengaruh globalisasi dan adanya prinsip yang lebih mementingkan kenikmatan
dunia.
Tidak ada sedikitpun yang terlintas di pikiran mereka bahwa dunia ini
hanya sementara dan akhiratlah yang kekal abadi. Sikap dan prilaku seperti
inilah yang membuat manusia sekarang dengan mudahnya melakukan dosa tanpa
memikirkan bahwa apa yang dilakukannya itu adalah kesalahan yang besar, mereka
sama sekali tidak takut kepada sang pencipta. Salah satu faktor yang paling
berpengaruh terhadap kehidupan sekarang adalah masuknya pengaruh-pengaruh dari
luar yang dapat mempengaruhi gaya dan pola hidup masyarakat Islam.
Dewasa ini khususnya dikalangan
mahasiswa banyak dari mereka berlomba-lomba masuk organisasi yang mengaku
berlandaskan Islam, mengkaji tentang islam. Mengapa demikian ? apakah mereka
beranggapan bahwa organisasi islam itu hanya sebagai bahan mainan belaka ? jika
seperti itu, maka celakalah mereka yang beranggapan demikian. Padahal Allah SWT
menciptakan agama itu bukan sebagai permainan melainkan sebagai penyelamat dan
landasan kita sebagai hamba Allah.
Melihat perkembangan zaman yang
semakin hari semakin jauh dari syariat Islam maka diperlukan sebuah Agen
perubah yang bertujuan untuk menarik kembali umat Islam yang sudah berjalan
jauh meninggalkan kewajibannya sebagai umat Islam. Akademisi Islam sebagai
Agent Of Change akan berusaha menegakkan dan menjunjung tinggi serta
mengamalkan syariat Islam agar bisa terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Menjadi
akademisi Islam sebagai Agent Of Change tidaklah mudah, diperlukan kesabaran,
keikhlasan, keyakinan, dan akhlak yang baik sehingga mampu menyaring
pengaruh-pengaruh dari luar yang bertentangan dengan syariat Islam, serta
kesadaran diri sendiri untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak berguna dan
hanya menyita waktu dengan sia-sia. Akademisi Islam sebagai Agent Of Change
harus pintar-pintar mengatur dan mempergunakan akan waktu untuk hal-hal yang
bermanfaat. Senantiasa mengabdi demi kepentingan masyarakat, serta mampu
menyeimbangkan antara urusan dunia dan urusan akhirat. Dengan demikian maka
terciptalah akademisi islami yang berakhlak mulia yang senantiasa beramar
ma’ruf nahi mungkar dan mampu menjadi masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
oleh NINING WAHYUNI
Department SBO Nyai Walidah
No comments:
Post a Comment