Wednesday, December 25, 2013

Di awali dengan perubahan terhadap diri sendiri

            Perubahan adalah sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, sesuatu yang urgent yang hampir setiap orang memilikinya. Perubahan yang di maksudkan di sini adalah “perubahan sikap”, baik itu perubahan dari buruk menjadi baik, ataukah sebaliknya, baik menjadi buruk. Dalam sebuah hadis, di jelaskan.  “siapa saja yang keadan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat,  Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi, dan siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dialah orang yang beruntung”. 
            Ketika ingin memberikan perubahan kepada orang lain, maka yang harus di lakukan adalah melihat terlebih dahulu, sejauh mana perubahan itu ada pada diri kitaa sendiri. Namun sebelumnya, kita juga bisa berubah karena adanya orang lain yang bisa mempengaruhi kita, dan terkadang ketika down, orang yang sangat berpengaruh, tidak berada di samping kita. Maka modal utama yang harus di lakukan adalah “SUGESTI DIRI SENDIRI”. Mulailah menanamkan komitmen dalam hati, bahwa ‘SAYA AKAN MENJADI ORANG YANG BERPENGARUH”. 
            Dengan berjalannya waktu, ketika tidak ingin menjadi orang yang ingkar terhadap diri sendiri tentang komitmen sebelumnya, maka kita akan berusaha melakukan hal-hal positif demi komitmen kita.
1.      Memiliki akhlakul karimah
2.      Unggul dalam study
3.      Aktif dalam organisasi
4.      Anggun dalam berbusana
5.      Hobi bersosialisasi dengan siapa pun
Untuk melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik, itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Harus di lakukan secara berproses (pelan-pelan), tidak secara instan. Dalam proses itu, terkadang kita menemukan kerikil-kerikil yang membuat kita terjatuh, misalnya, kerikil berupa perkataan pedas yang tidak bisa di terima oleh hati dari orang-orang sekitar. Ketika terjatuh, berusahalah mensugestikan diri, bahwa “jatuh itu hanyalah hal biasa dan bangkit itulah yang luar biasa”, lalu tersenyum dan jadikanlah perkataan mereka sebagai motivasi untuk membuktikan, bahwa “kita lebih baik daripada mereka”. Jangan pernah membiarkan nasib kita di tangan mereka, atau pasrah dan membenarkan perkataan mereka, karena yakin dan percaya kita akan gagal mencapai komitmen kita, bukannya kita menjadi orang yang berpengaruh terhadap orang lain, tapi kita yang di pengaruhi orng lain. Sesungguhnya menjadi orang yang tuli itu lebih baik daripada membenarkan perkataan mereka, namun mengambil motivasi dari perkatan mereka jauh lebih baik daripada menjadi orang yang tuli. 
Ketika semuanya bisa di lalui, mulai dari mensugestikan diri sendiri, melakukan hal-hal positif dan melewati kerikil-kerikil itu. Secara tidak langsung, teman-teman yang melihat perubahan kita, akan salut dan di hati kecilnya tumbuh benih-benih perasaan untuk berubah seperti yang kita alami. Nah,  bagi kita, akan terasa ringan untuk mempengaruhi mereka. Maka selanjutnya, kita harus bisa menyukseskan orang lain, yang dalam hal ini, menjadi orang yang berpengaruh, memberikan warna kepada teman-teman dan mansyarakat untuk menjadikan mereka lebih baik dari sebelumnya.  
  
oleh NURBAETI
KABID Kader PIKOM KH.Ahmad Dahlan STKIP Muhammadiyah Bone

No comments:

Post a Comment