Menuntut ilmu merupakan hal yang paling wajib yang dilakukan manusia untuk memperluas wawasan sehingga derajat kita pun bisa terangkat. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan perempuan, Maka itu baik orang yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan wajib menuntut ilmu. Selain itu ayat alquran tentang menuntut ilmu juga termasuk dengan jelas, Sehingga jangan ada keraguan lagi untuk menuntut ilmu, berikut beberapa ayat tersebut
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat" (Q.s. al-Mujadalah : 11)
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imraan : 18)
“Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.” (Thaaha : 114)
“Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” (Az Zumar : 9)
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu juga mengingatkan, Tuntutlah ilmu (belajarlah Islam) karena mempelajarinya adalah suatu kebaikan untukmu. Mencari ilmu adalah suatu ibadah. Saling mengingatkan akan ilmu adalah tasbih. Membahas suatu ilmu adalah jihad. Mengajarkan ilmu pada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Mencurahkan tenaga untuk belajar dari ahlinya adalah suatu qurbah bentuk pendekatan diri kepada Allah"
Satu hal yang harus ditekankan dalam menuntut ilmu adalah kemurnian niat. Belajar semata karena Allah. Bukan untuk mengejar kesenangan dunia, kehormatan, popularitas, atau untuk memiliki kemampuan dalam mendebat ulama'
Nabi bersabda, “Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang seharusnya ia niatkan untuk mengharap wajah Allah ‘Azza wa Jalla, namun ia malah niatkan untuk menggapai dunia, maka di hari kiamat ia tidak akan mencium bau surga” (HR. Abu Daud no. 3664 dan Ibnu Majah no. 252, dari Abu Hurairah ra)
Tantangan terbesar bagi penuntut ilmu diantaranya komitmen untuk menimba ilmu dengan mengorbankan harta, tenaga, dan waktu. Seperti yang diingatkan oleh Imam Malik rahimahullahu.
Diriwayatkan saat Khalifah Harun Ar-Rasyid sedang bersafar ke Madinah, beliau tertarik mengikuti kajian Al-Muwaththa’ Imam Malik, yang menghimpun 100.000 hadits.
Khalifah mengutus Yahya bin Khalid al-Barmaki untuk memanggil Imam Malik. Namun, Imam Malik menolak seraya berkata kepada utusan khalifah itu, “Ilmu itu dikunjungi, bukan mengunjungi; didatangi, bukan mendatangi.” Akhirnya, terpaksa Khalifah Harun ar-Rasyid mendatangi Imam Malik dan duduk di majelisnya.
Adapun salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Yang membahas menuntut ilmu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.
(IMMawan jumardi)
No comments:
Post a Comment