Sunday, March 20, 2016

IDEALISME TERKUBUR  DIMEJA PERJAMUAN


Kawan , kau terima undangan perjamuan dari penguasa dengan mengucapkan basmalah
tanpa ada perassan cemas atau sebatas berfikir masak
dan hanya kuucapkan singkat saja yaitu : innalillahi....
kawan, aku tak pernah menyebut dirimu pelacur intelektual
karena kutahu, akau anak pengajian yang masih menyisipkan iman
meski, banyak pemuda yang resah dengan polahmu
jengah, gundah, marah, memikikran apa yang ada dalam pikiranmu itu
aksi bukan sekdar turun kejalan
protespun tidak skedar teriak lantang memagang megapohne
dan advokasi tidak melulu berpeluh dalam teriknya panas depan istana
sebelum bicara aksi kawan
atau hindari persepsi ruang publik yang dapat lahirkan caci
coba tengok sejarahmu kawan
adakah mereka yang didekati penguasa,
pada akhirnya tegak kepala ????
ada pulakah mereka yang direkrut penguasa
demi maslahat atau atasnama dakwah perjuangan
bisa sejajar dengan penguasa ?
jawablah dengan hati nurani dan banyaknyailmu, kawan
Takarlah dirimu sebelum beraksi dihadapan penguasa
adakah dirimu sudah berilmu ISTIQAMAH untuk tidak dibujuk ?
adakah kau sudah jalankan qanaah sebagai penimba ilmu
dan adakah engkau indahkan adab kehati-hatian untuk bergerak ?
Tarbiah yang kau dapat dari sebagian alim
belum cukup memadai untuk menyapa penguasa
beribu buku yang kau baca
belum cukup sadarkan dia yang bersinggasana
sebab, kebohongan,kepalsuan citra tidak memadai untuk dilawan , wahai anak muda
masih banyak yang bisa diperbuat ketimbang menghadiri undangan makan dimeja perjamuan
apalagi berfoto bersama tanpa ada sesal
tabu bagi mujahid muda, usai mengkrtitik keras
lantas bersanding menerima DINAR dari penguasa

Penulis: Muh. Ashar
Publish: jumardi

No comments:

Post a Comment