Assalamualaikum Wr. Wb.
IMMawan dan IMMawati, pernahkah kalian mendengar ungkapan " KADER PREMAN "...?? Bagaimana menurut kalian.?? Pantaskah ungkapan ini untuk kader IMM?? dan IMM itu sendiri.??
Tentu semua memiliki pandangan tersendiri...
IMMawan & IMMawati yang insyaallah selalu semangat..... ALLAHUAKBAR.
IMM adalah organisasi yang memiliki berbagai macam istilah sebutan yang sangat menarik dan memiliki makna yang mendalam, yang mendeskripsikan kader-kader ikatan yang dicita-citakan, sebagai ijtihad perjuangan IMM dalam memajukan Perserikatan dan Bangsa Indonesia, atau pejuang muda yang diharapkan mampu dilahirkan oleh IMM yang mungkin tidak lazim lagi terdengar ditelinga, yakni Kader Ummat, Kader Bangsa, Kader Perserikatan maupun istilah-istilah lainnya seperti Kader sejati dan satu lagi Kader Ustadz yang mungkin sering disandingkan dengan istilah "Kader Preman" tersebut...
IMMawan & IMMawati yang insyaallah selalu semangat.... ALLAHUAKBAR.
Jika istilah-istilah tersebut merupakan cita-cita ataupun bentuk ijtihad yang ingin dilahirkan oleh ikatan, lantas bagaimana IMMawan & IMMawati menganggap ungkapan "Kader Preman" tersebut.? dijadikan sebagai cita-cita dan harapan IMM terhadap kader-kadernya..
Berbagai alasan mengapa istilah ini sering diungkapkan oleh kader-kader ikatan, salah satunya dikarenakan ketidaksiapan untuk disebut sebagai "Kader Ustadz" (salah satu alasan yang pernah penulis dengar). Penulis menganggap inilah yang menjadi cikalbakal lahirnya istilah Kader Preman ini....
Kenapa dengan kader ustadz ini..??? Mengapa beberapa kader ikatan sensitif disebut sebagai kader ustadz..???
........ Katanya kader ustadz itu orangnya sholeh, sholat tepat waktu, pintar ngaji, tadarrus dan tilawatilqur'an, bisa ceramah apalagi jadi Imam...... saya ma..tidak bisa....
Atau bahkan mungkin ada yang beranggapan "Kader Ustadz" itu tidak gaul, nora, ketinggalan zaman.... pakaiannya kampungan, tidak punya style, sok soleh.....
Persepsi seperti inilah yang harus diubah. Dalam berproses, tidak semua bisa melaluinya dengan cepat, dalam waktu singkat bisa beruba seketika menjadi lebih baik. Terkadang butuh proses yang lama, yang panjang untuk menjadi seorang kader ikatan yang lebih baik, yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai ikatan.
Pesimisme berproses apalagi sampai membatasi diri dalam menempuh proses itu. Bahwasanya " saya cukup seperti inilah " adalah contoh kader yang tidak memiliki keseriusan.
Bukan maksud penulis bahwasanya kader-kader ikatan harus menjadi Kader Ustadz. Menurut penulis, kader kader ikatan bebas meng-ekspresikan dirinya dengan tidak memgabaikan nilai-nilai ikatan, etika, moral dan agama...
Kader Ustadz bukanlah sesuatu yang bisa serta merta terucap dilisan, ataukan mempersepsikan diri bahwanya "saya ini kader ustadz". Penulis sendiripun merasa bahwa jauh dari pada nilai kader ustadz tersebut, begitu pula istilah lainnya, mau kader ummat, kader bangsa, kader perserikatan, kader sejati, dll.
Ok.... selanjutnya...
" Kader Preman "... bagaimana kita memaknainya.....??? Apa yang terlinyas dipikiran ketika mendengar ungkapan ini...???
Secara pribadi memandang bahwa ungkapan ini tidak lain adalah merupakan bentuk pesimisme dan pembatasan diri, dimana timbulnya persepsi membeda-bedakan diri dengan yang lainnya, ketidakmampuan mencapai proses yang lebih baik diantara kader-kader ikatan lainnya, hilangnya gairah berproses dan cenderung stagnan atau bahkan merosot dari proses yang dilaluinya.
Okelah....dimasa mengawali perjalanan di ikatan banyak diantara kita yang tidak lebih dari seorang preman, brandalan, dan sebagainya. Termasuk penulis.
Namun perluh kita flashback kembali bahwa tujuan sebenarnya adalah intuk berproses lebih baik dan maksimal. Bukan dengan niat bergabung namun justru memelihara sifat tersebut. Dan memudian menilai diri bahwasanya saya cukup menjadi "kader preman"..
IMMawan & IMMawati yang insyaallah selalu semangat...... ALLAHUAKBAR.
Kembali penulis menegaskan, bahwa topik permasalahan adalah istilah "kader preman" bukan kader ikatan....
Kader ikatan pada dasarnya memiliki karakter dan sifat kepribadian yang berbeda yang kadang membuat ikatan itu sendiri unik dan menarik. Namun dari perbedaan itu justru bisa memunculkan pelangi yang indah dalam ikatan yang membuat semuanya saling menerima dan salaing memahami satu sama lain. Akan tetapi, penulis menilai bukan berarti harus menempatkan/ memposisikan perbadaan karakter tersebut dengan istilah kader preman, dimana penulis menilai suatu ketidakpantasan bagi kader ikatan
Disebut "kader preman"....
Pada dasarnya, banyak istilah-istilah lain yang menurut penulis buruk untuk kader ikatan. Misalkan kader kuntilanak, kader jalangkung, kader pelati, merpati dan lain-lain. Akan tetapi hanya istilah "kader preman" yang sering terdengar dan bahkan sampai memposisikan diri sendiri dengan istilah itu. Apa yang membedakan istilah-istilah tersebut atau yang mengistimewakannya sehingga mau dan rela menyebut diri disalah satunya....
Mungkin banyak yang menganggap bahwa penulis terlalu memandang dari sisi tekstual, namun perluh dipifikirkan, hal positif apa yang akan terbesit ketika menilai dari sisi-sisi lainnya .....???
IMMawan & IMMawati yang insyaallah selalu semangat........ ALLAHUAKBAR
Mudah-mudahan tidak menimbulkan ketersinggungan antara sesama kader ikatan. Sehingga menganggap diri tidak pantas dan tidak layak diikatan. Perluh dipahami, bahwa ikatan menerima semuanya..... mau preman, brandalan dan sebagaimnya. Bahwasanya sudah kewajinan kita semua untuk saling mengingatkan, dan inilah pendapat dari penulis yang tidak lain mengharapkan kader-kader ikatan kembali pada tujuan awal mengawali perjalanam IMM.
BILLAHI FII SABILILHAFASTBIQUL KHAIRAT
WASSALAMUALAINKUM WR. WB.
#LAKI_KESABARAN
No comments:
Post a Comment