Elma Pimpin IMM Komisariat Sosial, Agustan IMM Bahasa
LP_IMM_BONE - Tepilih Elma Satriani Ketua Umum Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jurusan Sosial periode 2016-2017, dan Agustan Ketua Umum IMM Jurusan Bahasa, pada musyawarah Komisariat (Musykom) Ke XI Periode 2015-2016.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung E5 Kampus STKIP Muhammadiyah Bone, Jalan Abu Dg Pasolong, Watampone,Sulawesi Sulawesi (Sulsel), dengan tema tema Creative Minority dalam Meneguhkan Integritas Kepemimpinan, Sabtu 14-15 Mei 2016.
Elma Satriani, Sebelumnya Ketua Bidang Organisasi Pikom IMM Jurusan Sosial, mengantikan Saryuni sebagai ketua umum, mengungkapkan Pondasi Regenerasi kepemimpinan dalam IMM adalah dari struktur Komisariat, yang mana pimpinan Yang terbawah ini memiliki tanggunng jawab dalam mendistribusi para Calon-calon pemangku tampuk pimpinan untuk tiap tingkat diatasnya.
"Tanggung jawab yang luar biasa dan teramat sangat berat untuk Pimpinan terendah ini, Akan tetapi Ruhhul Ikhlas atau Semangat Keikhlasan yang ditanamkan dalam benak kader pada level ini mematahkan anggapan bahwa hal tersebut bukanlah “penting” untuk dipikirkan," Ungkap Elma Mahasiswi Technologi Pendidikan ini.
Untuk itu Elma Berharap, Para Kader dan Pimpinan IMM khususnya tingkat komisariat terus Menjaga Semangat “Fastabikhul Khairat” dalam menjalani langah perjuangan.
"Pondasi "Fastabiqul Khairat" jika ditanamkan dalam benak kita insya Allah berjalannya kepemimpinan satu tahun periode ini, mampu mewarnai Dakwah ikatan khususnya dikalangan masyarakat kampus," Ujarnya.
Senada dikatakan Agustan Ketua Umum Pikom IMM Jurusan Bahasa, menggantikan Alimin Bahri, Kepemimpinan satu tahun kedepan tidaklah mampu menghegemoni roda organisasi ini tanpa ada dorongan dari pada senior dan pemimpin sebelumnya.
"Saya berharap para senior dan pemimpin sebelumnya tetap memberikan kami arahan, agar dalam menjalankan amanah ini, sebagai langkah awal tentunya besar harapan arahan itu tetap kami butuhkan demi pengembangan IMM kedepan," Kata Agustan.
-------------------------------------------------
"FASE PENGEMBANGAN KADER VERSI DIN SYAMSUDDIN"
Prof. Dr. H. Din Syamsuddin mengatakan, “kader adalah jantungnya organisasi, dan kaderisasi ialah nafasnya organisasi.” Dari perkataan Bang Din tersebut, maka dapat diambil hipotesa, bahwa kader dan kaderisasi merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan organisasi.
Istilah karakter medapat pertukaran dengan istilah etika, ahklak, atau nilai yang berkaitan dengan kekuatan moral. Sebuah karakter, menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan sifat-sifat kejiwaan, ahklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Dengan demikian, karakter adalah nilai-nilai yang unik, baik yang terpatri dalam diri dan terjawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil oleh fikir, olah hati, olah rasa dan olah karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang.
Konfigurasi pembentukan karakter kader terletak pada suatu “dorongan” yang dilakukan oleh organisasi, ditambah, dengan keinginan kader itu sendiri untuk setia pada “proses” demi tercapai keseimbangan dan tujuan organisasi.
Maka dari itu, proses krusial ini dirasa wajib dilalui oleh tiap-tiap mereka yang tergabung dalam organisasi agar tercipta sebuah pembangunan karakter yang terletak pada perseorangan atau kelembagaan, yang nantinya hal tersebut menjadi bergaining position dalam kontestasi organisasi yang ada dalam tiap wilayah.
Publish:jumardi
No comments:
Post a Comment