"Cepat
Sembuh, Bedebah"
By.
Albhy El-Azzam
Kemarilah tuan.
Akan ku ceritakan tentang para manusia
bedebah
Dibawah kolong langit mereka merebah
Menyeka keringat dari wajah yang tampak
lelah
Menikmati seongggok semesta tanpa sedikitpun
berkalang resah
Bedebah itu berkelakar
" Cepat sembuh Bumiku .."
Tapi nuraninya diam saat hutan dibakar.
Tak ada rasa iba saat semesta dipecundangi
Berlindung dibalik teori-teori tak berisi
Menutup mata melihat penjajahan alam
Tak ada tangis menatap kehancuran yang
kelam
Manusia bedebah itu
Dengan riangnya ketawa ketiwi
Di atas tangisan ibu pertiwi.
Kemarilah,tuan.
Bumi berbisik padamu
"Bukan aku yang harus sembuh,tapi
para manusia bedebah itu yang harus sembuh"
Sembuh dari keangkuhan
Sembuh dari keserakahan
Sembuh dari ketidakpedulian
Aku semakin lemah, tak ada yang memapah
Bedebah bedebah itu hanya sibuk memvonis
ketidakberdayaan
Mengeruk titah emas dalam diriku
Menebang liar harapan hidupku
Membuang sembarangan asaku
Merusak tatanan singgahsanaku
Terlalu pasrah hingga aku bak sampah
Kemarilah tuan.
Lihat ..Manusia bedebah itu nikmat
menghirup polusi
Yang dihasilkan dari keegoisan yang
menguap
Tak ada kasih untuk kisah tetap berlanjut
Aku
tak bangkit , mereka sakit
Aku tak berdetak,mereka sesak.
Aku berhenti ,mereka mati
Tuan, jewentahkan keluhku dalam doa'mu
"Cepat sembuh para manusia
bedebah".
Tertanda Bumi mu,Tuan.
Bone,
24 Maret 2020
No comments:
Post a Comment