Titah Bumi
By Mei
Terkaparku
dalam sendu
Sakitku
mulai beradu
Memasung
seisiku secara terpadu
Sabdaku
tak pernah terdengar sebab membuntu
Sepenggal
debar harap ku langitkan
Teruntuk
sang pengabul do'a
Perihal
tubuhku yang lemah menuntun lamunan
Kadangkala
sekarat mengecup mesra
Izinkanku
menghirup aroma kehidupan
Hilang
sebab bengis manusia yang tak jua mendewasa
Apa
mereka harus merasakan kehilangan
Hingga
hendak menabur cinta
Maka, ku titahkan padamu
Rawatlah
Aku
Sayangi
Aku
Cintai
Aku sebagai Bumimu
Bone,
22 Maret 2020
No comments:
Post a Comment