Sunday, March 5, 2017

Hakikat Sebuah Proses Bagi Seorang Kader


Oleh: Bider PC IMM Bone
Kader-kader IMM adalah mereka yang siap untuk berproses. Barangsiapa yang menginginkan kesenangan maka ianya harus meninggalkan kesenangan. Kader yang siap berproses adalah mereka yang siap tumbuh dan berkembang di dalam ikatan yang mana mereka yang menginginkan perubahan dalam menggembangkan pengetahuan, nilai-nilai serta keterampilan-keterampilan yang dimilikinya terkhusus intelektual, spiritual dan humanitas. Semuanya hanya persoalan waktu cepat atau lambatnya seseorang kader berprsoses tergantung bagaimana ianya menggunakan waktu yang ada secara efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas kepribadiannya.
Proses adalah kata yang identic dengan usaha, kerja keras, perjuagan, waktu yang berkelanjutan, atau  adanya sebuah tahapan dan sebagainya. Proses adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu. Hidup adalah sebuah proses perjuagan di mana kita sebagai umat Islam berusaha dalam hidup ini dengan tujuan beribadah mendapatkan kecintaan dan keredaan Allah SWT. Dengan yang demikiaan, seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran Surah Ar-Raad, Ayat 11 yaitu:
“Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Berdasarkan ayat tersebut jelaslah kita sebagai manusia atau secara khususnya sebagai kader-kader ikatan seharusnya dan patut untuk terus berproses untuk memperbaiki, mengubah, mengembangkan mental dan pemikiran serta kualitas keperibadian kita sebagai kader IMM kea rah yang lebih baik. Seperti ungkapan yang biasa kita dengarkan “man jaddah wa jada” barangsiapa yang berusaha, berproses, dan bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya.
Oleh karena itu, perlu difahami bahwa ibadah-ibadah yang kita lakukan juga adalah sebuah proses atau sebuah usaha dalam rangka mencapai serta mendapatkan  cinta dan reda-Nya. Allah SWT melihat bukan hasil dari sebuah proses tersebut tetapi proses itu sendiri yang mana Allah SWT ingin melihat sejauh mana seseorang hamba itu berusaha dan berproses dalam beribadah kepada-Nya. Sebagai contoh, di dalam pelaksanaan solat bahwa orang yang tidak bisa melaksanakan solat dengan berdiri tegak maka ianya bisa solat dalam keaddan duduk, ketika seseorang tidak bisa dengan duduk maka dibolehkan dengan berbaring.
Maka dengan demikian hal tersebut adalah hakikat dari sebuah proses beribadah kepada Allah SWT, Allah SWT tidak akan menanyakan  di akhirat nanti apakah engkau sudah solat dengan sempurna atau khusyuk tetapi Allah SWT akan menanyakan apa usaha yang kau lakukan untuk solat dengan sempurna atau khusyuk. Oleh itu, ini merupakan contoh konsep proses dalam beribadah kepada Allah SWT sehingga kita sebagai kader-kader ikatan harus benar-benar dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Nya.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi mareka yang berfikir. Melihat kepada sejarah peradaban Islam terdapat zaman yang dikenal sabagai zaman keemasan Islam di mana pada waktu itu lahirnya tokoh-tokoh ilmuwan islam yanga pakar dalam pelbagai bidang bukan hanya di bidang keagamaan seperti Imam Ahmad, Al-Khawarizmi, Jabir Al-Hayyan, Ibnu Yunus, Al-Farabi dan sebagainya. Antara pembelajaran terbesar yang harus dicontahi dan diteladani oleh seluruh kader dari zaman keemasan tersebut ialah para tokoh ilmuwan Islam tersebut siap untuk berproses, berusaha, berjuang, kerja keras tanpa mengenal lelah dan putus asa dalam usaha mengenal jati diri, mengenal alam semesta dan mengenal pencipta alam semesta sehingga lahirnya pelbagai disiplin ilmu pada waktu tersebut.
Mereka berproses dengan kurangnya makan, tidur, menggunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin tidak berbicara sesuatu yang tidak mendatangkan bermanfaat dan sebagainya. Seperti yang diungkapkan oleh Imam As-Syafie bahwa kemuliaan tersebut tidak akan dapat diperolehi tanpa melewati kesabaran. Maka hidup adalah proses pengorbanan waktu, tenaga, harta, pemikiran untuk mendapatkan cinta dan reda-Nya yakni syurga di akhirat kelak. Kerna kehidupan dunia hanya sementara akhirat itulah yang kekal. Ingatlah bahwa dunia itu adalah penjara bagi orang muslim dan syurga bagi oang kafir.
Maka dari itu marilah seluruh kader-kader ikatan bahwa dunia ini adalah tempat untuk beerproses dan hasil dari proses tersebut akan kita perolehi sepenuhnya di akhirat kelak. Berproseslah apapun itu, jangan biarkan hidup ini berjalan tanpa kita lewati dengan proses-proses yang bermakna, nikmatilah setiap waktu yang kita miliki dengan berproses secara maksimal bagi mengembangkan potensi yang kita miliki serta peningkatan nilai, pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri kita khususnya trikopemtensi ikatan. Yakin dan percayalah barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan mendapatkannya. Barangsiapa yang menginginkan kesenangan haruslah meninggalkan kesenangan.
“Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang luar biasa haruslah keluar dari kebiasaan yang biasa-biasa dan berusaha secaraa luar biasa”
Watampone, 13 Februari 2017

No comments:

Post a Comment