Friday, October 30, 2020

Rasulullah ﷺ Sang Suri Tauladan Sejati

 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي

“…Aku adalah penutup nabi-nabi, [artinya] tidak ada lagi Nabi sesudahku…” (HR. Abu Dawud dll dari Tsauban radhiyallahu’anhu. al-Hafizh berkata: “Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi)


Sebagai nabi terakhir utusan Allah ﷻ untuk seluruh umat manusia di dunia. Nabi Muhammad ﷺ membawa ajaran yang sama dengan para nabi terdahulu yaitu ajaran tauhid,  Tuhan itu Esa artinya Tuhan itu satu atau tunggal “ Sembahlah Allah itulah jalan yang lurus” hanya kepada Allah manusia beribadah, taat dan patuh pada perintah dan larangan Allah agar hidup bahagia di dunia dan akhirat. Orang-orang yang beribadah menyembah Allah ﷻ disebut orang mukmin, mereka sebagai pengikut ajaran para nabi yang akan mendapat karunia yang besar dari Allah ﷻ.

Nabi Muhammad ﷺ diutus oleh Allah ﷻ untuk seluruh umat manusia sebagai nabi terakhir dan penutup nabi-nabi, lalu nabi Muhammad ﷺ berdakwah di Mekah dan Madinah, berjuang dengan beberapa pengikutnya menyakinkan penduduk Mekah dan Madinah agar beribadah menyembah Allah Tuhan yang maha Esa. 

Dalam menyampaikan ajaran agama Allah nabi Muhammad ﷺ bersama pengikutnya mengalami perlawan ada pengikutnya  yang dianiaya dan dibunuh, demi menegakan ajaran agama Allah dengan penuh kesabaran nabi Muhammad ﷺ bersama pengikutnya melakukan kebaikan, membeli dan membebaskan beberapa budak yang menjadi pengikut ajaran agama Islam hal ini berhasil menarik simpati masyarakat Mekah dan Madinah, semakin lama pengikut nabi Muhammad ﷺ semakin bertambah banyak, lalu berhasil menguasai Mekah dan berhasil menghancurkan patung-patung berhala yang ada di ka’bah lalu membersihkan baitullah yang pernah dibangun oleh nabi Ibrahim dan Ismail sesuai janji Allah ﷻ bahwa akan menjadikan baitullah sebagai tempat ibadah bagi umat muslim.

Rasulullah  ﷺ bersama para pengikutnya menghadapi banyak rintangan dan cobaan dalam perjuangan menegakkan agama Allah ﷻ di seluruh jazirah Arab dan berkirim surat menyampaikannya kepada seluruh raja-raja yang belum memeluk agama islam, dengan jiwa dan raga rela berkorban serta harta benda demi tegaknya agama islam. Nabi Muhammad ﷺ dalam mengirim utusannya pada kerajaan di Jazirah Arab ada utusannya yang di aniaya dan dibunuh, karena itulah terjadinya peperangan demi menegakan ajaran agama islam.  

Dalam menghadapi peperangan, pasukan musuh ternyata lebih banyak dari pada pasukan pejuang Islam, tetapi hal tersebut tidak membuat perjuangan islam gentar dan takut menghadapi serangan musuh. Demi tegaknya agama islam, perjuangan islam diberikan kemenangan oleh Allah ﷻ menegakan cahaya agama Allah ﷻ. 

Pejuang islam dalam peperangan yang tidak melakukan tindak kekerasan seperti membakar rumah pendudk, tidak membunuh penduduk musuh dari ibu-ibu dan anak-anak serta orangtua yang tidak ikut berperang, sehingga atas kebaikan tersebut mendapat simpati dari para penduduk musuh lalu penduduk dari pihak musuh banyak yang bersedia masuk agama islam.

Kemenangan pejuang islam dalam berperang diadakan perjanjian damai kesepakatan yang ditanda tangani, tunduk dan patuh pada aturan pemerintahan nabi Muhammad ﷺ, saling menghormati dalam perbedaan agama, tidak ada paksaan penduduknya untuk memeluk agama islam, hukum-hukum islam ditegakan kepada semua rakyat, tidak ada lagi perbudakan, dan tidak ada perbedaan suku dan ras.

Nabi Muhammad ﷺ mendapat pujian dari Allah ﷻ atas budi pekertinya yang agung dalam kehidupan sehari-hari.

Maka memang layaklah beliau sebagai uswatun hasanah, dan patron sejati dalam menjalani kehidupan ini.


IMMawati Nurul Ashiqin
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
PC IMM Bone Periode 2020-2021

No comments:

Post a Comment