Beberapa hari belakangan writer mendengar informasi banyak Pimpinan IMM dalam peralihan yang tidak ingin menjabat lagi dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang disampaikan yang jumlahnya kian bermunculan bak jamur di musim penghujan. Berikut adalah artikel yang writer buat untuk membantu kamu untuk tidak menjabat agar dapat mundur alias melarikan diri dengan epic.
1. Tentukan Alasan
Apa sih alasan yang membuatmu tidak ingin menjabat?
Apakah kamu merasa tersakiti, dikhianati, diperlakukan tidak selayaknya, tidak dihargai, kecewa atau tidak sanggup lagi.
Satu hal yang pasti bahwa dalam perjuangan anda akan dihadapkan berbagai masalah dan ujian namun yang menjadi pertanyaan apakah kita memilih untuh menyerah atau tetap tegar, sabar dan bertahan. Nabi yang menjadi tauladan kita pun mendapatkan perlakuan yang sangat tidak menyenangkan berupa cemohan dan tindakan ekstrim dari lingkungan dan kalangan keluarga yang membuatnya sangat tersakiti namun Nabi tidak gentar menyampaikan dakwah. Acap kali anda tersakiti, anda selalu harus ingat bahwa kehadiran kita di IMM adalah untuk mencapai suatu tujuan dan masalah tidak boleh menjadi halangan kita dalam mencapai tujuan.
Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, pun bila kita merasa dikhianati atas hal yang terjadi itu adalah hal yang haruslah menjadi pelajaran bahwa pengkhianatan dikarenakan kepercayaan. Selama kita berpegang teguh dijalan Allah maka apapun kenyataan yang dihadapkan akan menjadi obat penggugur dosa kita dalam menyampaiakan dakwah.
Keimanan seseorang dilihat dari besarnya masalah yang dihadapi, apabila anda diperlakukan secara tidak layak secara nyata itu adalah hal yang membuktikan bahwa keimanan dan keteguhan anda sedang diuji. Memang benar bila dilihat secara kasat mata kita menerima jabatan untuk akhirnya dihadapkan pada rasa kekecewaan dan apapun yang kita lakukan juga tidak akan dihargai namun hal itu tidak boleh sampai anda merasa tak sanggup lagi menerima semuanya Ibarat katak dalam tempurung yang mati segan hidup tak mau. Dimana kaki dipijak disitu langit dijinjing, kader IMM bukan kader yang cengeng yang kemudian melarikan diri dan menyalahkan zaman.
2. Lihat Nilai Dirimu
Anda adalah umat yang terbaik yang menyeruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Kader seperti anda yang mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi tidak mudah didapatkan dalam satu waktu kehidupan. Kita tidak mudah menemukan orang waras yang mau bekerja tidak dibayar hanya untuk akhirnya dimaki-maki. Writer katakan kemunduran anda adalah hal yang sangat menyakitkan pada ikatan.
Apabila dikarenakan anda dikatakan orang yang tidak baik menjadi alasan kemunduran anda saat ini, writer ingin anda bertanya kepada diri anda sendiri.
Apakah anda orang yang tidak baik?
Sungguh Allah maha mengetahui segala isi hati, writer dan lainnya tahu bahwa anda orang yang baik. Tak ayal banyak yang membenci dirimu dan membuat hatimu tersakiti namun usah gelisah karena itu, yang harus anda khawatirkan adalah bila Allah, writer dan lainnya yang peduli padamu membenci dirimu.
3. Pikirkan dampak yang setelah kemunduran
Seandainya nanti kau putuskan untuk melampiaskan amarahmu, atau mengasingkan dirimu tentu kepuasan akan menghinggapi hatimu.
Namun, pernahkah anda berfikir dampak yang terjadi setelahnya?
Akan ada tanya yang menyentuh hati mengiringi kepergian dirimu.
Siapakah orang yang kan mengisi roda kepemimpinan menjalankan dakwah berkemajuan? Tukang ojekkah? Tukang becakkah?
Mampukah tukang becak dan tukang ojek mengawal IMM untuk lebih baik kedepan? Atau justru bahkan mempertahankanpun tak mampu? Ataukah kehancuran yang akan dialami IMM?
Apakah apa yang kau dapatkan dalam islam dan ikatan sudah cukup untuk membatasi dirimu dari kejamnya kelalaian dan perbuatan mungkar yang suatu saat kan menguji dirimu?
Kader IMM adalah kader yang tidak mengharapkan jabatan namun apabila dihadapkan pada kondisi kekinian maka jawaban yang nyata terpampang dihadapanmu.
Apabila setelah membaca tulisan writer diatas masih membuatmu tidak ingin menjabat maka tandai ini mengiringi salam dibalut senyum disetiap perjumpaan kita. Aku kecewa terhadapmu!
penulis: Fikar Exact
1. Tentukan Alasan
Apa sih alasan yang membuatmu tidak ingin menjabat?
Apakah kamu merasa tersakiti, dikhianati, diperlakukan tidak selayaknya, tidak dihargai, kecewa atau tidak sanggup lagi.
Satu hal yang pasti bahwa dalam perjuangan anda akan dihadapkan berbagai masalah dan ujian namun yang menjadi pertanyaan apakah kita memilih untuh menyerah atau tetap tegar, sabar dan bertahan. Nabi yang menjadi tauladan kita pun mendapatkan perlakuan yang sangat tidak menyenangkan berupa cemohan dan tindakan ekstrim dari lingkungan dan kalangan keluarga yang membuatnya sangat tersakiti namun Nabi tidak gentar menyampaikan dakwah. Acap kali anda tersakiti, anda selalu harus ingat bahwa kehadiran kita di IMM adalah untuk mencapai suatu tujuan dan masalah tidak boleh menjadi halangan kita dalam mencapai tujuan.
Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, pun bila kita merasa dikhianati atas hal yang terjadi itu adalah hal yang haruslah menjadi pelajaran bahwa pengkhianatan dikarenakan kepercayaan. Selama kita berpegang teguh dijalan Allah maka apapun kenyataan yang dihadapkan akan menjadi obat penggugur dosa kita dalam menyampaiakan dakwah.
Keimanan seseorang dilihat dari besarnya masalah yang dihadapi, apabila anda diperlakukan secara tidak layak secara nyata itu adalah hal yang membuktikan bahwa keimanan dan keteguhan anda sedang diuji. Memang benar bila dilihat secara kasat mata kita menerima jabatan untuk akhirnya dihadapkan pada rasa kekecewaan dan apapun yang kita lakukan juga tidak akan dihargai namun hal itu tidak boleh sampai anda merasa tak sanggup lagi menerima semuanya Ibarat katak dalam tempurung yang mati segan hidup tak mau. Dimana kaki dipijak disitu langit dijinjing, kader IMM bukan kader yang cengeng yang kemudian melarikan diri dan menyalahkan zaman.
2. Lihat Nilai Dirimu
Anda adalah umat yang terbaik yang menyeruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Kader seperti anda yang mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan materi tidak mudah didapatkan dalam satu waktu kehidupan. Kita tidak mudah menemukan orang waras yang mau bekerja tidak dibayar hanya untuk akhirnya dimaki-maki. Writer katakan kemunduran anda adalah hal yang sangat menyakitkan pada ikatan.
Apabila dikarenakan anda dikatakan orang yang tidak baik menjadi alasan kemunduran anda saat ini, writer ingin anda bertanya kepada diri anda sendiri.
Apakah anda orang yang tidak baik?
Sungguh Allah maha mengetahui segala isi hati, writer dan lainnya tahu bahwa anda orang yang baik. Tak ayal banyak yang membenci dirimu dan membuat hatimu tersakiti namun usah gelisah karena itu, yang harus anda khawatirkan adalah bila Allah, writer dan lainnya yang peduli padamu membenci dirimu.
3. Pikirkan dampak yang setelah kemunduran
Seandainya nanti kau putuskan untuk melampiaskan amarahmu, atau mengasingkan dirimu tentu kepuasan akan menghinggapi hatimu.
Namun, pernahkah anda berfikir dampak yang terjadi setelahnya?
Akan ada tanya yang menyentuh hati mengiringi kepergian dirimu.
Siapakah orang yang kan mengisi roda kepemimpinan menjalankan dakwah berkemajuan? Tukang ojekkah? Tukang becakkah?
Mampukah tukang becak dan tukang ojek mengawal IMM untuk lebih baik kedepan? Atau justru bahkan mempertahankanpun tak mampu? Ataukah kehancuran yang akan dialami IMM?
Apakah apa yang kau dapatkan dalam islam dan ikatan sudah cukup untuk membatasi dirimu dari kejamnya kelalaian dan perbuatan mungkar yang suatu saat kan menguji dirimu?
Kader IMM adalah kader yang tidak mengharapkan jabatan namun apabila dihadapkan pada kondisi kekinian maka jawaban yang nyata terpampang dihadapanmu.
Apabila setelah membaca tulisan writer diatas masih membuatmu tidak ingin menjabat maka tandai ini mengiringi salam dibalut senyum disetiap perjumpaan kita. Aku kecewa terhadapmu!
penulis: Fikar Exact
No comments:
Post a Comment