Irawana
Bila
nanti.....
Semua
tak berpihak lagi
Alam
mulai bosan
Memikul
semua beban ini
Bila
nanti.....
Semua
pecah berserakan
Akan
sakit yang tak terucap
Dan
tak mampu angkat bicara
Alam.....
Memilih
diam membisu menahan sakit
Yang
tak mampu melawan memberontak
Terhadap
manusia yang serakah
Alam
selalu sabar menghadapi
Sapaan
lambaian dedaunan
Hembusan
udara kesegaran
Namun
semua tak peduli
Alam
pun enggan berkata-kata
Dan
memilih diam seribu bahasa
Bagaikan
isyarat awan pada hujan,yang tak sempat tersampaikan
Sebelum
tumpah tangisan
Alam
sadar.....
Rasa
sakit itu seperti karang
Yang
terus tenggelam namun tetap bertahan
Rasa
sakit membekas yang takkan hilang
Seperti
ombak menyapu tumpukan pasir
Seperti
kayu yang terkalahkan oleh api
Bila
nanti.....
Semua
sirna hanya sesaat
Dan
alam pun tak peduli lagi
Semua
kering karena hembusan angin
Kemudian.....
hilang
No comments:
Post a Comment