Derita Alam
Irawana
Akan datang hari.....
Dimana alam tak bersahabat lagi
Dulunya kawan..... serontak menjadi lawan
Akan
tiba masa.....
Dimana
alam akan marah
Menghancurkan
semuanya
Pada
manusia yang serakah
Berdiri angkuh diatas pijatan kaki
Tertawa..... seolah tak terjadi apa-apa
Setiap hari... alam memikul bangunan
layaknya istana
Kawan.....
Andai
alam mampu berbicara
Membisikkan
rintihannya pada telinga manusia
Akan
sakit yang diderita
Namun alam enggan berkata-kata
Dan memilih diam seribu bahasa
Akan kebosanan dan tak mampu angkat bicara
Untuk mengakhiri semua keangkuhan itu
Akan
tiba masa.....
Semuanya
tak seindah dulu lagi
Alam
akan menyisahkan cerita
Ditanah
kering bebatuan dan rerumputan
Cahaya
mentari seakan membeku,menusuk relung jiwa
Cahaya
kebahagiaan itu perlahan sirna
Yang
akan menjadi lorong kegelapan
Akan tiba masa.....
Bumi akan hilang dari kasta
Yang tinggal hanya penyesalan
Pada manusia..... yang hanya menikmati
Namun.....
Tak mampu mensyukuri
No comments:
Post a Comment